Program Studi Penerbitan Bersama LPDS, Bersinergi Membangun Jurnalis di Era Milenial

 

 

 

Program studi Penerbitan (Jurnalistik) kembali mengadakan kuliah umum yang berjudul “Bersinergi Membangun Jurnalis di Era Milenial” yang dilaksanakan pada hari Senin, 16 Juni 2023 dari pukul 09.00 s.d. 12.00 WIB. Acara ini mendatangkan dua narasumber dan moderator  yaitu Oscar Motuloh, Fotografer Jurnalistik Senior dan Maria Dian Andriana, Jurnalis Senior dari Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS).

 

Adanya kegiatan ini dilatarbelakangi oleh maraknya perkembangan IT di kalangan jurnalis milenial yang mengakibatkan jurnalis milenial kurang mendalami peran Jurnalistik. Akibatnya, mengikis peran dan tanggung jawab sebagai jurnalis. Acara yang dibuka oleh sambutan Ketua Jurusan Dra. Wiwi Pratiwinarti, M.M. dan Direktur Executive dari LPDS, Kristanto Hartadi ini dihadiri oleh mahasiswa program studi Penerbitan semester 2 hingga semester 4.

 

Dalam kesempatan kali ini, Kristanto Hartadi membeberkan bagaimana cara agar jurnalis tidak takut untuk mewawancarai seorang narasumber, pertama jurnalis harus mengetahui semua hal yang berkaitan dengan narasumber. Setelah itu, perdalam pertanyaanya. Sebab sebagai pewawancara harus mempunyai pemahaman dan ketertarikan dengan hal-hal yang ingin ditanyakan. Kedua, pewawancara harus mempertanggung jawabkan apa yang dia tulis. Sehingga sebagai pewawancara, untuk dapat menguji kejujuran dan kebenaran fakta dari narasumber, kita harus mengecek fakta yang didapat.

 

 

Selanjutnya dari sisi foto jurnalistik, Oscar Motuloh, memberikan pemaparan terkait etika dalam menyebarluaskan suatu foto dalam dunia jurnalistik. Menurutnya, untuk mengambil suatu foto dan ingin disebarluaskan harus melihat dari lokasinya, jika tidak di ruang publik boleh untuk disebarluaskan, tetapi jika di ruang publik tentu tidak boleh untuk disebar.

 

 “Namun orang-orang terkadang melanggar itu demi sensasi. Jadi menurut saya sih apa yang menurut kamu keren, potret, tetapi tetap berhati-hati ketika menyiarkannya. Untuk foto jurnalistik kebetulan dia harus menjadi sebuah kesaksian untuk orang lain, jadi kalau bisa sebagaimana adanya, jangan dirubah-ubah,” terang Oscar Motuloh, seorang fotografer jurnalistik senior yang pernah dianugerahi gelar Empu Ageng oleh institusi Seni Indonesia Yogyakarta tahun 2019.

 

Bapak Oscar juga memberikan pesan untuk menggunakan fotografi itu sebagai bahasa, dan menjadi bagian dari kita untuk menyampaikan ekspresi. Karena kelengkapan dan kebutuhan zaman menuntut kita untuk menguasai semuanya, maka salah satu jalan paling baik untuk masuk ke dalam sebuah pesan mulai dari fotografi.

 

Terakhir, pesan dari Ibu Maria, seorang jurnalis senior sekaligus dosen pengajar di LPDS, berpendapat bahwa melakukan sesuatu hal yang harus diutamakan adalah niat. “Jadi, untuk segala sesuatu yang anda inginkan akan tercapai kalau mempunyai niat yang kuat dan anda meraih kesempatan untuk memperolehnya. Jadi, jangan takut karena segala sesuatu akan tercapai. Bakat itu yang kesekian yang nomor satu adalah niat.”

 

Kuliah Umum berjudul “Bersinergi Membangun Jurnalis di Era Milenial” berjalan dengan lancar dan juga meriah. Keaktifan dan antusiasme mahasiswa dalam memberikan respons membuat kuliah umum ini dapat berjalan dengan meriah.

 

 


Share :


File Nama File Format Type