Kenali Beda Media Sosial VS Media Mainstream Lewat Kuliah Umum

 
Program Studi Penerbitan/Jurnalistik bekerja sama dengan Kumparan dan Radar Depok, mengadakan Kuliah Umum dengan tema “Media Sosial VS Media Mainstream” pada hari Rabu (13/4/2022). Kuliah umum yang dibuka oleh Ketua Jurusan Teknik Grafika dan Penerbitan, ibu Wiwi Prastiwinarti, M.M, ingin menunjukan kepada mahasiswa dan civitas akademik Program Studi Penerbitan tentang kondisi dan perkembangan media sosial serta media mainstream.
 
Bapak Ikhwanul Habibi, selaku Pemimpin Redaksi Kumparan, menyampaikan perkembangan media massa online dari tiap era di Indonesia. Dimulai dari tahun 1998, yang berbasis kecepatan dengan munculnya running news dan breaking news, seperti detik com dan Kompas. Kemudian, kemunculan content aggregator di tahun 2012-2016, seperti UC News, BABE, dan Line Today. Sampai pada saat ini kehadiran punk media (Vice, The Conversation), dan homeless media (dagelan, the dodo). Namun, di antara era dan perkembangan media massa ini ada satu hal yang harus diperhatikan sebagai calon-calon jurnalis di Indonesia, yakni tentang perkembangan hoax. Sebagai jurnalis, sikap kritis diperlukan untuk menanggulangi hoax yang juga ikut berkembang di masyarakat seiring perkembangan teknologi media massa.
 
 
Sementara itu, menurut Iqbal Muhammad sebagai Pemimpin Redaksi Radar Depok, menjelaskan bila perbedaan antara media mainstream dan media sosial adalah pada proses pengolahan informasi menjadi konten  berita. Pada media mainstream, proses pembuatan konten dari informasi mentah menjadi berita melewati berbagai langkah sebelum dipublikasikan kepada khalayak, sedangkan media sosial kepemilikannya lebih personal sehingga kurang adanya kurasi sebelum terbit. Meskipun, konten-konten pada media lebih cepat disebarkan, nilai beritanya justru kurang akurat daripada media mainstream. Sehingga sebagai generasi muda, mahasiswa harus memiliki kompetensi untuk melakukan filter terhadap informasi yang ada di dunia digital.
 
Kuliah umum yang diadakan secara daring ini pun ditutup usai sesi tanya-jawab seru antara mahasiswa dan pembicara. Mahasiswa terlihat antusias mengikuti acara ini karena isu mengenai penggunaan media sosial dan media mainstream sebagai media informasi, memang sedang hangat diperbincangkan di tengah masyarakat.

Share :


File Nama File Format Type